Dear...

Daisypath Wedding tickers

Thursday, March 17, 2011

Countdown!


Tiga hari, dan semua makin membaik. Meski sempat sakit entah kenapa, tapi untung cepat sembuh.

Keraguan akan melangkah ke jenjang pernikahan yang (katanya) sering menyerang orang yang akan menikah, berhasil kutepis. Bukan lantas aku memaksa pikiran tersebut pergi, hanya saja kupikir nggak sepantasnya memikirkan hal-hal seperti itu sekarang.

Nggak ada yang (terlalu) berubah dari hidupku dan Arya sekarang dari yang sebelumnya. Jadi, keraguan akan apa yang wajar untuk ditanyakan?

Aku berbicara di luar cinta.

Saat ini, bukan hanya cinta yang harus diobrolkan. Kalaupun masalah demi masalah sempat muncul, yang seharusnya mencegah kami untuk berpisah adalah kompromi, bukan cinta.

Katanya, cinta akan terasa biasa setelah menikah.

Maka kami siapkan diri kami untuk belajar saling berkompromi dan memegang komitmen. Meski kuakui, Arya lebih mahir untuk melakukannya. Tapi aku berjanji padanya untuk terus belajar.

Aku yakin, kompromi akan mendewasakan kita dan mematangkan hubungan yang (insya allah) akan selamanya ini.

Semua orang bertanya apakah aku sudah merasakan 'deg-degan'. Guess what? Aku nggak sempat merasakannya.

"Nanti pasti kerasa, Ndie," ujar temanku.

Ya, mungkin nanti. Tapi kalaupun nggak, nggak masalah kok. Yang penting, tugas-tugasku beres semua.

Lagi pula, saat ini aku lebih khawatir tentang acaranya. Dengan persiapan yang cukup maksimal ini, kuharap semua berjalan lancar.



-indie-

* Foto dari sini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...