Dear...

Daisypath Wedding tickers

Sunday, March 20, 2011

Thursday, March 17, 2011

Countdown!


Tiga hari, dan semua makin membaik. Meski sempat sakit entah kenapa, tapi untung cepat sembuh.

Keraguan akan melangkah ke jenjang pernikahan yang (katanya) sering menyerang orang yang akan menikah, berhasil kutepis. Bukan lantas aku memaksa pikiran tersebut pergi, hanya saja kupikir nggak sepantasnya memikirkan hal-hal seperti itu sekarang.

Tuesday, March 15, 2011

Menghitung Hari


Tinggal lima hari lagi, aku tahu.

Tapi semuanya justru terasa lebih tenang saat ini. Yang kemarin terlihat semrawut, sekarang tampak lebih tertata.

Hal-hal kecil yang takut terlewat, begitu muncul langsung ditangani dan diantisipasi. Kalau bisa sih, langsung diselesaikan saat itu juga.

Saturday, March 12, 2011

Monniversary: Maret!


Happy Monniversary...

I know I'm a day late for posting this. I know this is our last monniversary before the big day that will change our life. I know this blog deserved the best monniversary writing yesterday.

Yet I do not have the mood to write.

While, up to now mood is essential for these monniversary writings.

Silent. Plain. Numb. Exhausted. Four words that kept lingering in my mind, and blocking the love, fun, and warmth.

We've been together for, um... 27 months? Yup. That means we had twenty-seven monniversaries - a term that doesn't even exist - including the ups and downs between it.

But today, after 27 monniversaries, I can't write anything about us or my own feeling. Funny, huh?

So, instead of leaving this page blank, I chose to blabber around about these monniversaries.

I'm blank. I'm out of words.

Or am I just having a cold feet?



- indie -

Wednesday, March 2, 2011

Saatnya Telah Tiba: "Dipingit"


Sesuai dengan perjanjian, mulai bulan ini aku dan Arya dipingit. Haha! Sebenarnya nggak ada yang nyuruh juga sih... ini murni keinginanku. Jadwal yang tadinya satu bulan sebelum pun, diundur hingga awal bulan atas permintaan Arya.

Nah, karena nggak ada permintaan dari siapapun, pingit yang kami lakukan ini pun sifatnya bebas.

Tuesday, March 1, 2011

Maret!

Argh! Ini sudah bulannya! Benar-benar nggak terasa!

Padahal detail-detail masih bertebaran. Kenapa bisa begitu? Karena waktuku super terbatas! Mengumpulkan data-data yang tersebar juga nggak gampang. Sulit banget, malah.

Thursday, February 24, 2011

Baju Seragam: Beres!


Akhirnya urusan seragam untuk para pria sudah beres. Beres di sini maksudnya sudah terkumpul ukurannya dan sudah dipesankan. Kebetulan, aku meminjam seragam untuk para pria ini sekalian di perias.

Harganya memang sedikit lebih mahal, tapi lebih memudahkan. Terutama karena waktuku semakin habis.

Monday, February 21, 2011

Satu


Nah, lo! Terlewat satu hari lagi! Sekarang sudah satu! Satu, seperti jari telunjuk yang teracung.

Satu bulan.

Semakin dekat, semakin kalut. Banyaknya pekerjaan yang belum selesai tampak semakin jelas, membuatku sedikit khawatir.

Aku tahu, memang sebenarnya semua sudah tertata. Semua vendor yang diperlukan sudah terdaftar dan terpesan. Semuanya sudah dipersiapkan. Tapi tetap saja, banyak detail yang harus diselesaikan di satu bulan ini.

Setiap vendor mempunyai detailnya sendiri-sendiri. Dan itu banyak.

Pertanyaan-pertanyaan kecil tapi penting muncul satu per satu, seiring bergulirnya waktu.

Dan semua harus selesai secepatnya. Ini berarti tinggal sekitar 28 hari menuju hari H. Cukupkah waktunya? Sementara aku hanya punya 14 sore hari yang masih kosong dan 4 hari libur!

Tinggal empat!

Sekarang, bukan excitement yang bermain dan mendominasi. Tapi deadline. Menyelesaikan ini dan itu, bukan atas dasar semangat belaka, tapi karena dikejar deadline.

Banyak yang harus dikerjakan dan aku bahkan nggak tau harus diurutkan seperti apa lagi. Hm...semoga saja semua berjalan lancar.


- indie -

Thursday, February 17, 2011

Siap-siap Kirim Undangan


Yippie! Satu per satu mulai terselesaikan!

Beberapa hari yang lalu undangan pernikahan aku dan Arya sudah selesai dicetak. Hasilnya sesuai dengan bayanganku. Sederhana namun tetap manis.

Nah, kata banyak orang, urusan undangan ini adalah salah satu urusan yang paling ribet dalam persiapan pernikahan. Ya dari pemilihan tamu, melengkapi nama dan gelar, hingga menuliskan alamat lengkap untuk yang dikirim melalui pos dan pilihan cara mengirimnya.

Apalagi bila jumlah undangan itu ratusan.

Friday, February 11, 2011

Monniversary: Februari!


Happy Monniversary!

Bertambah satu bulan lagi usia kita. Bertambah lagi pengalamanku bersamamu. Bulan ini aku merasa lebih lega, dan makin nyaman bersamamu.

Yah, semua sudah kembali mendekati normal, menurutku. Goncangan-goncangan mereda, meski masih ada satu-dua ganjalan yang belum juga terselesaikan. Aku menunggu.

Memang, seberapa lamanya pun kita sudah bersama, yang namanya perbedaan pastilah ada. Bahkan sampai tua nanti. Perbedaan pandangan, perbedaan kebiasaan. Namanya dua manusia. Maaf, kalau kadang-kadang aku lupa.

Tapi goncangan-goncangan itu justru makin membuka halaman-halaman kertas kita yang belum saling terbuka. Aku nggak menginginkan hubungan kita selurus itu, tanpa goncangan atau perdebatan atau perselisihan.

Aku merasa, setiap masalah yang muncul merupakan sebuah kesempatan untuk makin mengenal diriku sendiri, mengenalmu, dan mengenal hubungan kita. Yang penting nggak terlalu sering dan kita tetap punya visi yang sama untuk jangka yang sangat panjang.

Justru, masalah-masalah yang muncul saat ini apabila selalu bisa terselesaikan dengan baik, akan mengurangi masalah-masalah yang muncul nantinya. Bagaimanapun, kalau memang ada masalah, dia akan muncul kapan saja. So, why not now? Menurutku, lebih cepat lebih baik.

Yang penting, selesai. Buktinya, hubungan kita semakin hari semakin sedikit berantemnya, bukan? Ingat nggak, dulu kita hampir selalu setiap hari berantem. Hihi.

Kalau aku lagi nyebelin, hang on ya, Cundut... :) Karena aku cuma nyebelin sesaat kok...janji!



- indie -

Thursday, February 10, 2011

Berburu Peningset

Pengen yang seperti ini aja...

Perjalanan perburuan peningset untukku sudah hampir selesai. Yup, sesuai dengan saran Mbak Donna, aku sudah memulai perburuan peningset sejak beberapa bulan yang lalu.

"Biar nggak terlalu berat pengeluarannya," ujarnya.

Tuesday, February 8, 2011

Hantaran a.k.a Seserahan a.k.a Peningset


Akhirnya, sampai juga pada topik seserahan, atau kalau di adatku lebih sering disebut peningset. Peningset ini adalah barang-barang yang dibelikan oleh calon suami untuk calon istri, boleh dibilang sebagai pengikat.

Sebenarnya sih, ini merupakan simbol bahwa sang calon suami nantinya bersedia memenuhi kebutuhan istrinya. Selengkap-lengkapnya.

Saturday, February 5, 2011

Ups! Harus Mulai Diet!


Nggak seperti yang kubayangkan sebelumnya, perawatan tubuh yang kubutuhkan nggak cuma luluran dan sebagainya. Setelah melihat perkembangan badan akhir-akhir ini, aku jadi sadar kalau aku butuh diet.

Terutama melihat lingkar pinggang dan lingkar lengan yang makin nggak terkontrol.

Tuesday, February 1, 2011

Februari!

Bulan Februari sudah sampai. Bulan Januari hilang di balik kalender.

Seperti bulan-bulan sebelumnya, bulan Januari pun terasa berlalu dengan cepat. Meski begitu hari-harinya masih terlacak dan aku berhasil menyelesaikan kebanyakan dari target-targetku.

Arya sudah mengukur surjan, blangkon, dan selopnya. Mas kawin sudah diputuskan. Asisten dan WO sudah disewa. Baju seragam, perlahan tapi pasti, sudah terdistribusi. Foto prewedding sudah dilaksanakan.

Wednesday, January 26, 2011

Semakin Dekat, Semakin Ribet


Hari ini semua masih ribet.

Ya, masalah baju seragam juga. Meski aku sudah menyusunnya berbulan-bulan sebelumnya, baju seragam ternyata tetap bermasalah. Untuk seragam panitia perempuan sih bisa dikatakan beres. Tapi untuk pihak pria, masih banyak yang harus dikerjakan. Apalagi katanya Bu Lies harus menjahitkan beberapa seragamnya terlebih dahulu.

Friday, January 21, 2011

Dua


Yak! Terlewat satu hari.

Sekarang sudah dua. Dua dikurangi satu hari. Dua seperti angka favoritku. Seperti penjaga di balik nomor satu. Seperti cadangan yang paling penting.

Dua seperti burung yang hinggap di pohon depan kantor, dan terbang karena kaget.

Aku selalu membayangkan dua bulan ini sejak jam pasir mulai dibalik, sejak waktu terus berdetak mengejar kita.

Kubayangkan, dua bulan ini pasti akan sangat cepat berlalu sementara akan banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.

Setiap detiknya akan lebih terasa berharga.

Anehnya, sekarang aku merasa kosong. Bukan karena aku kehilangan antusiasme terhadap semua ini. Hanya saja kulihat, banyak sekali target yang harus kita raih sebelum hari itu tiba. Target-target yang di luar kuasaku. Ada, um... satu, dua, eh tiga target besar.

Mampukah kita mencapainya?

Aku kehilangan fokus, dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Agendaku penuh berisi check-list yang harus dikerjakan, tapi semuanya kabur dan saling menyatu setiap aku melihatnya. Kabur, karena pikiranku tidak di sana.

Aku akan berusaha berpikiran positif, dan percaya, karena melihat target-targetmu sebelum ini yang berhasil kamu lampaui dengan luar biasa.

Tapi aku ingin beristirahat sebentar. Aku tahu ini tinggal delapan minggu. Aku tahu setiap detiknya berharga. Aku hanya akan meminta dua sampai tiga hari. Beri aku waktu, ya...



- indie -

Wednesday, January 19, 2011

Perselisihan Keluarga: Solusi, Solusi, dan Solusi!


Beberapa tahun yang lalu, seorang sahabat yang bekerja di dunia WO mengatakan padaku, bahwa dari seluruh persiapan pernikahan yang ada, yang paling susah adalah menyatukan dua keluarga.

Masalah mengurus undangan, gedung, katering, dan sebagainya tidak sulit. Selama ada uangnya, semua beres. Ataupun tidak begitu, lebih mudah menegosiasikan masalah dengan mereka dan mencari solusinya, daripada mencari solusi antar dua keluarga.

Tuesday, January 11, 2011

Monniversary: Januari!


Happy Monniversary, Cundut!

Monniversary kali ini rasanya berbeda. Sedikit ganjalan, sedikit kelegaan, tapi jauh lebih baik dari kemarin.

Menjelang monniversary ini masalah baru muncul. Meski aku sedih dengan masalah itu, tapi aku sedikit banyak bersyukur. Ini membuatku kembali belajar. Membuatku makin mengerti tentang kamu, aku, kita, dan sekarang keluarga besar kita.

Aku ternyata nggak mengenal keluargamu sebaik yang aku kira, sehingga aku masih saja bisa berprasangka tak menentu pada mereka. Sementara kamu pun sama.

Dan ini bahaya.

Setelah kejadian kemarin, aku sempat takut, Cundut. Kamu tahu apa yang aku takutkan, bukan?

Tapi di sisi lain, itu membuatku merindukan semua tentangmu yang sempat tanpa sadar aku anggap biasa. Yup, for a moment there, I took you for granted.

Aku senang kita menemuinya dalam perjalanan kita, Cundut. Sebuah tanjakan terjal yang meski belum selesai kita lalui, tapi telah terlihat puncaknya. Kita pasti bisa melaluinya, asalkan terus berusaha.

Aku hanya berharap kedepannya, kita dapat lebih bijak, lebih hati-hati dalam berkata-kata, terutama kalau urusannya dengan keluarga besar. Tapi yang paling penting, dari kita sendiri harus sudah saling memahami.

Jangan mudah sakit hati, dan langsung lari ke pojokan. Kita harus selalu satu kata, dan nggak justru saling berdiri di pojokannya masing-masing.

Semoga semua segera selesai, karena aku ingin kita terus bersama. Ya, Cundut?



Luvyu,
- indie -

Friday, January 7, 2011

Asisten yang Bukan WO


Setelah menimbang-nimbang dan melihat betapa ribetnya kehidupan menjelang pernikahan di beberapa teman dan saudaraku, aku pun memutuskan untuk menyewa jasa seorang asisten pada saat menjelang pernikahanku nanti.

Asisten ini berbeda dan terpisah dari Wedding Organizer. Dia akan membantuku menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus aku tangani mendekati hari H. Semacam penggantiku, begitu.

Monday, January 3, 2011

Januari!



Akhirnya, tahun 2011 datang juga. Berlalunya bulan Desember, berarti juga berlalunya tahun 2010. Selamat datang tahun 2011.

Bulan Desember memang berjalan dengan sangat cepat. Kunjungan ke luar kota hampir di setiap akhir minggu makin mempercepat perputaran waktu: Surabaya, Ponorogo, dan Banjar.

Bulan Desember pun nggak terasa.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...