Dear...

Daisypath Wedding tickers

Saturday, February 5, 2011

Ups! Harus Mulai Diet!


Nggak seperti yang kubayangkan sebelumnya, perawatan tubuh yang kubutuhkan nggak cuma luluran dan sebagainya. Setelah melihat perkembangan badan akhir-akhir ini, aku jadi sadar kalau aku butuh diet.

Terutama melihat lingkar pinggang dan lingkar lengan yang makin nggak terkontrol.

Nah, sebelumnya sih memang sudah ada niatan diet yang disertai olah raga. Tapi karena nggak disiplin, ya gagal terus. Olah raga sering berjalan lancar, tapi nggak diimbangi dengan pilihan makanannya.

Akhirnya beberapa hari yang lalu aku mendaftar di sebuah klinik kecantikan yang menawarkan program diet dan akupuntur. Berdasarkan referensi, aku berharap klinik ini bisa membantuku.

Kali ini aku butuh yang instan!

Aku memberitahu Bu Dokter tentang targetku yang hanya satu setengah bulan. Karena memang hanya itulah waktu yang tersisa. Bu Dokter pun menyanggupi waktuku dan menyarankanku untuk mengambil dua paket.

Satu paketnya selama enam kali pertemuan yang akan dilaksanakan seminggu dua kali. Berarti 6 minggu. Cocok dengan target 1,5 bulan.

Begitulah. Bu Dokter juga memberiku beberapa lembar kertas yang dapat membantuku menghitung kalori. K-a-l-o-r-i. Ini pertama kalinya bagiku untuk menghitung kalori.

Kandungan utama yang harus dihindari adalah gula dan minyak. Kalau ini sudah pengalaman. Lalu aku juga disarankan nggak memakan kuning telur dan makanan-makanan berlemak lainnya.

"Soto?" tanyaku yang saat itu lagi berlebihan ingin soto.

Soto boleh asal masak sendiri dan menggunakan kaldu yang disiapkan sendiri dari daging ayam, bukan lemaknya. Nasi pun sebaiknya nasi merah.

Wew! Ya repot!

Alhasil menuku pun berubah drastis dengan konsep ala kadarnya. Pagi sarapan oatmeal dan madu. Siang makan sayur-mayur dengan pelengkap nasi/roti gandum. Malam makan daging yang nggak digoreng, kalau nggak ada ya makan sayur mayur lagi. Di antara itu, aku cuma boleh nyamil buah.

Itu pun buah tertentu. Pisang, alpukat, mangga, duren, dan sirsat misalnya, harus disingkirkan.

Yap, sekarang pilihan makananku repot sekali.

Harga paketnya memang agak mahal. Tapi mungkin itu yang aku butuhkan agar bisa disiplin. Masa udah bayar mahal, kalah sama semangkuk soto? Kalah sama satu tahu susur pinggir jalan?

Tapi rupanya Bu Dokter masih memberikan kemudahan. Akupuntur yang dilakukannya membuatku nggak rentan terhadap godaan makanan, meski tetap merasa lapar apa bila jam makan sudah datang.

"Dan boleh gorengan, tapi dua kali seminggu aja ya..." tambahnya.

Oke deh, Bu Dokter... :p


- indie -

* Foto diambil dari sini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...