Dear...

Daisypath Wedding tickers

Tuesday, December 28, 2010

Mau Akad Jam Berapa Jadinya?


Perkara pemilihan jam di KUA ternyata lebih rumit dari sekedar memajukan atau memundurkan jam. Jadi waktu beberapa hari setelah pulang dari KUA, kami gunakan untuk menentukan jadwal yang paling sesuai.

Tadinya aku beranggapan bahwa lebih baik memundurkan waktu hingga jam 8, sementara Arya memilih memajukannya pada jam 7. Alasanku, karena pihak KUA berjanji proses keseluruhan hanya akan memakan waktu paling lama 20 menit. Selain itu, aku juga khawatir keluarga yang lain akan terburu-buru siap apa bila dimajukan jam 7.

Sementara alasan Arya karena agar ada waktu luang yang cukup lama untuk rias setelah acara akad.

Wednesday, December 22, 2010

Kembali ke KUA


Yippie! Akhirnya urusan KUA (agak) beres!

Akhirnya kami bisa memasukkan tanggal dan jam akad nikah agar bisa diatur untuk penghulunya nanti. Dan kami mendapat urutan pertama, karena menurut Ibu Pegawai KUA, tanggal kami masih jauh. :) Sebagai informasi, pendaftaran ini paling lambat sebenarnya 10 hari sebelum hari pelaksanaan, dengan resiko tidak bisa memilih jalan

Tapi menurut Mbak Donna, lebih baik secepatnya. Dan kami setuju.

Tuesday, December 21, 2010

Cek Kesehatan di Puskesmas


Pagi tadi adalah jadwal kami mengunjungi Puskesmas. Sesuai dengan runtutan setelah mengurus surat N-N itu, kami memang diminta ke Puskesmas Depok II untuk memeriksa kesehatan (dan suntik TT untuk calon pengantin perempuan) sebelum melanjutkan ke KUA. Calon pengantin pria juga memeriksakan kesehatan di Puskesmas yang sama dengan calon pengantin perempuan.

Maka berangkatlah kami pagi tadi ke Puskesmas dengan harapan selesai semuanya hari ini.

Tapi nggak bisa.

Monday, December 20, 2010

Tiga

 
Tiga! Angka prima ganjil yang pertama. Nomor atom Litium. Dan tiga, seperti banyaknya periode di permainan hoki!

Tiga, lalu dua, kemudian satu.

Tiga bulan, Sayang. Dua belas minggu. Sudah saatnya-kah kita menghitung mundur minggu? Lagi-lagi jam berdetak terlalu cepat, meski aku sadar kita memang dikejar waktu.

Semua semakin tertata, sekaligus tak tertata. Yang tampak sudah tertata, yang tak tampak mulai bermunculan dalam bentuk detail. Banyak!

Minggu ini juga sama saja, pasti akan terasa sangat super cepat! Jadwal janjian dengan vendor sudah menumpuk, padahal hari yang tersedia cuma tujuh, jam yang tersedia cuma dua puluh empat per hari, dan energi yang ada tidak bertambah. Itu, harus dibagi dengan banyak hal.

Tapi tak apa. Kita harus mencoba menyesuaikan langkah dengan detak waktu. :)



- indie -

* Gambar dari sini.

Friday, December 17, 2010

Dekorasi, Rias, dan WO


Kemarin aku dan Mama kembali mengunjungi Bu Lies untuk bertemu dengan Bu Lies sendiri, dan Pak Adang. Dekorasi yang belum terurus hingga kemarin, akhirnya bisa dibicarakan langsung dengan Pak Adang. Salah satu kesulitanku memang mencari waktunya.

Salon Kartini buka jam 9 pagi dan tutup jam 3 sore, dan hanya buka di hari kerja. Sementara jam kerjaku dari pukul 8 pagi hingga 4 sore dan masuk di hari Sabtu. Selain itu, jarak dari kantorku ke salon Kartini cukup jauh (untuk ukuran Jogja), sekitar 30 menit perjalanan.

Jadi, untuk ke sana, aku nggak bisa mendadak.

Saturday, December 11, 2010

Monniversary: Desember!


Happy Monniversary!

Satu bulan lagi sudah berlalu. Semakin hari, semakin aku yakin akan jalan yang kita tempuh ini. Semakin aku yakin pada kita.

Bukan berarti sebelumnya aku nggak yakin. Aku nggak akan bilang ya padamu, kalau aku nggak yakin. Hanya saja, semakin hari, semakin banyak yang aku pelajari tentang kamu dan tentang kita.

Kamu juga belajar terus kan, Cundut?

Aku sadar, semua ini akan berjalan mulus kalau kita terus, terus, dan terus belajar tentang masing-masing. Sama seperti waktu dulu kamu mempelajari apa makanan favoritku, siapa aku, apa hobiku, hingga hal-hal apa yang aku nggak suka. Ingat, nggak?

Aku juga belajar, Cundut. Mungkin agak telat, tapi seperti yang sering aku tulis di surat lamaran pekerjaan, I'm a fast learner.

Perjalanannya akan panjang sekali. Aku tahu itu. Itu kenapa, sejak sekarang aku ingin memintamu untuk jangan berhenti belajar tentangku, sama seperti aku yang nggak akan berhenti belajar tentangmu.

Oke, Cundut?



Luvyu,


- indie -

Friday, December 10, 2010

Akhirnya Memesan Undangan


Setelah keributan kecil mengenai perbedaan kultur yang mempengaruhi bentuk undangan, akhirnya tercapai kata mufakat. Aku dan Arya lega.

Kami pun mempercayakan percetakan undangan kami di Uluwatu milik Mbak Tyas, tempat yang sama dengan tempat kakakku memesan undangannya. Yah, paling tidak menurut Mas Ian dan Mbak Donna, Uluwatu cukup memuaskan.

Thursday, December 9, 2010

Katering: Berapa Gubuk? Menunya Apa?


Minggu lalu katering (akhirnya) sudah ditetapkan. Sebelumnya memang sempat ada kebimbangan antara dua tempat katering yang sama-sama menarik. Tapi kemudian, pilihan kami jatuh pada Katering Karunia (Ibu Sayid). Keputusan ini berdasarkan suara terbanyak - dan karena salah satu makanan mereka ada yang aku suka.

Maka, aku, Mama, dan Mbak Ta pun segera menyempatkan diri mengunjungi katering tersebut di jam istirahat makan siangku. Sebelumnya, Mama sudah memilih-milih menu dari rumah, bersamaku. Tapi ternyata begitu sampai di kantor Karunia, mereka punya pertimbangan lain, dan akhirnya kami memodifikasi pesanan kami.

Wednesday, December 1, 2010

Desember!


O' o! Bulan Desember sudah datang. Penghujung tahun. Sebentar lagi kalender-kalender lama harus diganti, berarti seharusnya aku mulai sibuk mencari kalender baru dari sekarang.

Anyway, bulan November berlalu begitu cepatnya. Mungkin ini ada pengaruhnya dengan Gunung Merapi yang nggak berhenti meletus. Bahkan, sampai sekarang statusnya masih awas.

Kegiatan perencanaan pun terpaksa berhenti sebentar. Semua lebih sibuk dengan apa yang ada di hadapannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...