Dear...

Daisypath Wedding tickers

Monday, August 30, 2010

Aku Nggak Mau Kerja

Permasalahan yang kerap muncul ketika akan menikah adalah merencanakan kehidupan menikah nantinya. Karena, pernikahan yang sebenar-benarnya baru dimulai setelah acara hura-hura perhelatan resepsi pernikahan selesai.

Nah, ini juga yang sering aku bicarakan dengan Arya. Salah satunya adalah masalah 'bekerja atau tidak bekerja'. Tapi sebenarnya itu bukan masalah besar, karena aku sudah membicarakannya bahkan ketika kami awal jadian dulu.

Saturday, August 28, 2010

Nomor Telepon Perias


"Mbak, periasnya udah dihubungi belum?"

"Udah. Udah booking tapi belum bayar DP," jawabku sambil terburu-buru bersiap-siap berangkat kantor.

"Ya udah, minta nomor teleponnya. Nanti Mama aja yang konfirmasi," sahut ibuku.

Thursday, August 26, 2010

Edisi Survey Vendor


Menurut jadwal yang sudah kami buat, bulan-bulan ini (Juli dan Agustus) adalah waktu kami untuk melakukan survey vendor. Karena memang banyak yang harus dipersiapkan, dengan waktu yang habis untuk bekerja, kami membuat waktu untuk survey ini dua bulan.

Daftar vendornya sih sebenarnya cukup panjang. Mulai dari gedung (yang harus sesegera mungkin dipesan), perias, souvenir, katering, undangan, cincin, hingga ke perawatan badan. Tapi entah mengapa, yang aku lakukan dalam dua bulan ini tidak banyak.

Kenapa begitu?

Wednesday, August 25, 2010

Bosan Nggak, Ya?


Aku tidak akan terlalu berharap bahwa kehidupan setelah menikah akan selalu dipenuhi kebahagiaan di setiap detiknya. Aku tahu bahwa akan banyak masalah kecil yang menjadi besar, perdebatan kecil yang sering terjadi, penyesuaian kebiasaan yang penuh gesekan, termasuk rasa bosan.

Tak peduli betapa besarnya rasa cinta, perasaan 'stuck' mungkin saja muncul. Katanya, datangnya bisa dari mana-mana - tapi seringkali dari rutinitas setiap hari.

Benarkah begitu? Bisakah kita tidak saling bosan?

Monday, August 23, 2010

Sweating the Small Stuffs


Beberapa hari ini aku sibuk membaca blog-blog para lesbian. Ya-ya-ya. Beberapa orang sempat menanyakan alasanku, bahkan Arya takut aku berubah menjadi lesbi.

Tidak, Sayang. Tidak akan. Aku masih mencintai kamu sebagai laki-laki kok. 

Anyway, kalau pun aku membaca blog-blog itu, itu bukan berarti aku ingin menjadi lesbian atau apa, aku hanya penasaran. Rasa penasaranku ini sepertinya sama dengan rasa penasaran yang dimiliki kebanyakan orang straight:

Bagaimana bisa seseorang mencintai sesama jenisnya? Apa yang dirasakan?

Saturday, August 21, 2010

Tujuh

Sayang, tujuh bulan lagi loh...

Tujuh seperti angka favoritmu. Tujuh seperti tanggal lahirmu. Tujuh seperti lamanya kamu menyukaiku sebelum akhirnya aku menerimamu (katamu!).

Hihi. Entah benar, entah tidak. Tapi jujur, aku tersanjung mendengarnya.

Blog ini, kusiapkan, sekaligus untuk menghitung mundur perjalanan kita, sebelum akhirnya kita akan memulai sebuah dunia baru - dengan berpusat pada kita berdua. Itu ide yang menyenangkan. Dan aku tidak sabar memulainya.

"Kamu harus sabar," katamu berulang kali. "Nggak kerasa kok waktunya..."

Seperti kesabaranmu menghadapiku? Seperti kesabaranmu menungguku? Seperti kesabaranmu melalui semua ini?

Ya-ya. Aku pasti bersabar, Sayang. Hanya, kadang kala aku begitu bersemangat menunggunya. :)


PS: Sabar. That's one of the things I love from you. :)



Luv,

- indie -


* foto dari sini.

Aloha...!

Akhirnya aku buat juga blog ini. Tadinya sama sekali nggak terpikir untuk buat pre-wed blog. Tapi, terus aku pikir, kenapa nggak?

Takutnya, nanti setelah kami nikah - suatu hari nanti entah kapan - aku merasa menyesal nggak pernah coba buat blog seperti ini.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...