Dear...

Daisypath Wedding tickers

Friday, December 17, 2010

Dekorasi, Rias, dan WO


Kemarin aku dan Mama kembali mengunjungi Bu Lies untuk bertemu dengan Bu Lies sendiri, dan Pak Adang. Dekorasi yang belum terurus hingga kemarin, akhirnya bisa dibicarakan langsung dengan Pak Adang. Salah satu kesulitanku memang mencari waktunya.

Salon Kartini buka jam 9 pagi dan tutup jam 3 sore, dan hanya buka di hari kerja. Sementara jam kerjaku dari pukul 8 pagi hingga 4 sore dan masuk di hari Sabtu. Selain itu, jarak dari kantorku ke salon Kartini cukup jauh (untuk ukuran Jogja), sekitar 30 menit perjalanan.

Jadi, untuk ke sana, aku nggak bisa mendadak.



Akhirnya kemarin kami bisa ke sana. Kesempatan ini kugunakan untuk banyak membahas mengenai dekorasi dan rias pengantin.

Yang bisa kusimpulkan dari kedatanganku adalah:

# Back ground pelaminan tidak harus menggunakan gebyok. Karena aku ingin nuansa alami, Pak Adang menyarankan back ground batu-batuan, selain pepohonan.

# Dekorasi membutuhkan data tentang: jumlah tamu, banyaknya gubuk, ada dan tidaknya band, jumlah personil band, dan lokasi acara.

# Bisa sekaligus mendekorasi rumah/lokasi lain untuk acara siraman dan midodareni. Begini lebih baik, karena makin sedikit vendor, makin jadi nggak ribet.

# Untuk siraman, menggunakan kain jumputan untuk kemben, nyamping, dan kebayanya. Kainnya sendiri bisa beli langsung di mereka. Aku memilih yang warna kuning.

# Oh ya, alis tetap harus dikerik sedikit dan untuk basahan Jawa, pengantin pria harus tetap menggunakan rambut palsu.

Setelah dari perias utama, kami menyempatkan diri ke perias kedua yang akan menangani rias untuk keluarga dan panitia. Di sana, kami juga berencana menyewa WO dan MC untuk siraman.

Nah, untuk rias keluarga ini ternyata juga harus segera dipesan. Perlu disiapkan juga perkiraan berapa jumlah orang yang akan dirias dan di berapa lokasi. Ini terkait dengan jumlah asisten dan transportasi yang harus mereka gunakan.

Sama juga untuk WO, terutama WO yang hanya akan bekerja di hari H - seperti yang aku sewa. Jumlah tamu dan lokasi penting bagi mereka untuk memperkirakan jumlah kru yang harus digunakan pada hari itu.

Kemarin, semua sudah beres. Hanya tinggal perlu kembali ke perias utama dengan membawa ukuran baju paling telat satu setengah bulan sebelum hari H, ke perias utama bersama calon pengantin pria untuk mengukur baju, bertemu dengan WO beberapa hari lagi, dan meminta ukuran-ukuran serta mencatat anggota keluarga pada rapat terdekat.

Whew...sudah mulai terasa ribet... :-S



- indie -

* foto dari sini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...