Yippie! Satu per satu mulai terselesaikan!
Beberapa hari yang lalu undangan pernikahan aku dan Arya sudah selesai dicetak. Hasilnya sesuai dengan bayanganku. Sederhana namun tetap manis.
Nah, kata banyak orang, urusan undangan ini adalah salah satu urusan yang paling ribet dalam persiapan pernikahan. Ya dari pemilihan tamu, melengkapi nama dan gelar, hingga menuliskan alamat lengkap untuk yang dikirim melalui pos dan pilihan cara mengirimnya.
Apalagi bila jumlah undangan itu ratusan.
Untung saja Papa sudah mempunyai daftar undangan yang digunakan untuk acara pernikahan kakakku satu setengah tahun yang lalu. Tapi walaupun begitu, tetap saja gelar dan alamat harus dikonfirmasi ulang. Siapa tahu ada perubahan.
Alhasil, beberapa malam ini kami sekeluarga sibuk berkutat dengan undangan. Karena tamu lebih banyak dari acara pernikahan kakakku, maka nama-nama yang diundang pun harus ditambah.
Mama menuliskan tambahan teman-temannya dan Papa menuliskan tambahan teman-temannya. Akibatnya, ada beberapa yang sama, yang harus diteliti kembali dan direvisi.
Belum lagi, undangan akad dan siraman yang jumlahnya terbatas sehingga nggak dimasukkan di setiap undangan resepsi. Siapa-siapa saja yang akan diundang dan undangan mana yang sudah diberi undangan lampiran membuat urusan undangan semakin rumit.
Rumit, tapi bisa terselesaikan kok... asal sabar.
Akhirnya, setelah beberapa malam begadang, urusan undangan Papa-Mama terselesaikan. Ratusan undangan pun saat ini sudah tertata rapi, kelompok per kelompok, siap dikirimkan awal bulan Maret.
Tapi, satu kotak kecil berisi undangan kosong masih teronggok di pojokan. Hmpfh. Aku malah belum menuliskan nama dan alamat tamu untuk undangan jatahku.
Segera deh, toh cuma sedikit...
- indie -
* Foto dari sini.
Beberapa hari yang lalu undangan pernikahan aku dan Arya sudah selesai dicetak. Hasilnya sesuai dengan bayanganku. Sederhana namun tetap manis.
Nah, kata banyak orang, urusan undangan ini adalah salah satu urusan yang paling ribet dalam persiapan pernikahan. Ya dari pemilihan tamu, melengkapi nama dan gelar, hingga menuliskan alamat lengkap untuk yang dikirim melalui pos dan pilihan cara mengirimnya.
Apalagi bila jumlah undangan itu ratusan.
Untung saja Papa sudah mempunyai daftar undangan yang digunakan untuk acara pernikahan kakakku satu setengah tahun yang lalu. Tapi walaupun begitu, tetap saja gelar dan alamat harus dikonfirmasi ulang. Siapa tahu ada perubahan.
Alhasil, beberapa malam ini kami sekeluarga sibuk berkutat dengan undangan. Karena tamu lebih banyak dari acara pernikahan kakakku, maka nama-nama yang diundang pun harus ditambah.
Mama menuliskan tambahan teman-temannya dan Papa menuliskan tambahan teman-temannya. Akibatnya, ada beberapa yang sama, yang harus diteliti kembali dan direvisi.
Belum lagi, undangan akad dan siraman yang jumlahnya terbatas sehingga nggak dimasukkan di setiap undangan resepsi. Siapa-siapa saja yang akan diundang dan undangan mana yang sudah diberi undangan lampiran membuat urusan undangan semakin rumit.
Rumit, tapi bisa terselesaikan kok... asal sabar.
Akhirnya, setelah beberapa malam begadang, urusan undangan Papa-Mama terselesaikan. Ratusan undangan pun saat ini sudah tertata rapi, kelompok per kelompok, siap dikirimkan awal bulan Maret.
Tapi, satu kotak kecil berisi undangan kosong masih teronggok di pojokan. Hmpfh. Aku malah belum menuliskan nama dan alamat tamu untuk undangan jatahku.
Segera deh, toh cuma sedikit...
- indie -
* Foto dari sini.
No comments:
Post a Comment