Setelah menimbang-nimbang dan melihat betapa ribetnya kehidupan menjelang pernikahan di beberapa teman dan saudaraku, aku pun memutuskan untuk menyewa jasa seorang asisten pada saat menjelang pernikahanku nanti.
Asisten ini berbeda dan terpisah dari Wedding Organizer. Dia akan membantuku menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus aku tangani mendekati hari H. Semacam penggantiku, begitu.
Karena asisten ini rencananya hanya satu orang dan harus mengawasi banyak hal, maka tugas yang harus dikerjakannya pun nggak boleh overload. Setelah ku otak-atik beberapa tugas yang mungkin muncul, maka aku menemukan beberapa tugas inti:
# Semacam tim sweeping. Dia akan melakukan re-check untuk daftar what-to-do yang sudah ada, sehingga kalau ada kekurangan, dapat langsung dikoordinasikan dan dikomunikasikan ke panitia yang bertugas.
# Semacam penjaga jadwal. Dia harus menjaga agar acara berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Nggak boleh ada keterlambatan, kecuali karena hal-hal yang darurat. Dia juga harus menyesuaikan jadwal dengan check-list yang telah disiapkan.
# Semacam liasion officer. Dia akan mengawasi jalannya acara, sambil terus berkoordinasi dengan pengantin - dan juga dengan para panitia apabila diperlukan.
# Semacam panitia sweeping juga. Dia akan membantu mengurus detail-detail yang harus diselesaikan pasca pesta.
# Semacam tanggap darurat. Dia diharapkan dapat mengantisipasi dan membantu menyelesaikan suatu masalah di luar job description di atas, yang berhubungan dengan pengantin, dalam kondisi darurat.
Tampak berat ya? Tapi sebenarnya nggak kok, asalkan dia punya kemampuan dan pengalaman yang sesuai.
Karenanya, untuk asisten ini, aku mencari dari orang yang memang sudah terbiasa menyiapkan sebuah acara. Yah, seperti dari Event Organizer atau malahan dari Wedding Organizer sekalian. Jadi nggak bisa sembarangan orang, apalagi keluarga sendiri. Aku inginnya yang profesional.
Dan - syukurlah - aku sudah punya orang yang tepat untuk pekerjaan ini... ;)
- indie -
Asisten ini berbeda dan terpisah dari Wedding Organizer. Dia akan membantuku menyelesaikan beberapa pekerjaan yang harus aku tangani mendekati hari H. Semacam penggantiku, begitu.
Karena asisten ini rencananya hanya satu orang dan harus mengawasi banyak hal, maka tugas yang harus dikerjakannya pun nggak boleh overload. Setelah ku otak-atik beberapa tugas yang mungkin muncul, maka aku menemukan beberapa tugas inti:
# Semacam tim sweeping. Dia akan melakukan re-check untuk daftar what-to-do yang sudah ada, sehingga kalau ada kekurangan, dapat langsung dikoordinasikan dan dikomunikasikan ke panitia yang bertugas.
# Semacam penjaga jadwal. Dia harus menjaga agar acara berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Nggak boleh ada keterlambatan, kecuali karena hal-hal yang darurat. Dia juga harus menyesuaikan jadwal dengan check-list yang telah disiapkan.
# Semacam liasion officer. Dia akan mengawasi jalannya acara, sambil terus berkoordinasi dengan pengantin - dan juga dengan para panitia apabila diperlukan.
# Semacam panitia sweeping juga. Dia akan membantu mengurus detail-detail yang harus diselesaikan pasca pesta.
# Semacam tanggap darurat. Dia diharapkan dapat mengantisipasi dan membantu menyelesaikan suatu masalah di luar job description di atas, yang berhubungan dengan pengantin, dalam kondisi darurat.
Tampak berat ya? Tapi sebenarnya nggak kok, asalkan dia punya kemampuan dan pengalaman yang sesuai.
Karenanya, untuk asisten ini, aku mencari dari orang yang memang sudah terbiasa menyiapkan sebuah acara. Yah, seperti dari Event Organizer atau malahan dari Wedding Organizer sekalian. Jadi nggak bisa sembarangan orang, apalagi keluarga sendiri. Aku inginnya yang profesional.
Dan - syukurlah - aku sudah punya orang yang tepat untuk pekerjaan ini... ;)
- indie -
No comments:
Post a Comment