Dear...

Daisypath Wedding tickers

Friday, January 21, 2011

Dua


Yak! Terlewat satu hari.

Sekarang sudah dua. Dua dikurangi satu hari. Dua seperti angka favoritku. Seperti penjaga di balik nomor satu. Seperti cadangan yang paling penting.

Dua seperti burung yang hinggap di pohon depan kantor, dan terbang karena kaget.

Aku selalu membayangkan dua bulan ini sejak jam pasir mulai dibalik, sejak waktu terus berdetak mengejar kita.

Kubayangkan, dua bulan ini pasti akan sangat cepat berlalu sementara akan banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan.

Setiap detiknya akan lebih terasa berharga.

Anehnya, sekarang aku merasa kosong. Bukan karena aku kehilangan antusiasme terhadap semua ini. Hanya saja kulihat, banyak sekali target yang harus kita raih sebelum hari itu tiba. Target-target yang di luar kuasaku. Ada, um... satu, dua, eh tiga target besar.

Mampukah kita mencapainya?

Aku kehilangan fokus, dan tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Agendaku penuh berisi check-list yang harus dikerjakan, tapi semuanya kabur dan saling menyatu setiap aku melihatnya. Kabur, karena pikiranku tidak di sana.

Aku akan berusaha berpikiran positif, dan percaya, karena melihat target-targetmu sebelum ini yang berhasil kamu lampaui dengan luar biasa.

Tapi aku ingin beristirahat sebentar. Aku tahu ini tinggal delapan minggu. Aku tahu setiap detiknya berharga. Aku hanya akan meminta dua sampai tiga hari. Beri aku waktu, ya...



- indie -

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...