Dear...

Daisypath Wedding tickers

Wednesday, March 2, 2011

Saatnya Telah Tiba: "Dipingit"


Sesuai dengan perjanjian, mulai bulan ini aku dan Arya dipingit. Haha! Sebenarnya nggak ada yang nyuruh juga sih... ini murni keinginanku. Jadwal yang tadinya satu bulan sebelum pun, diundur hingga awal bulan atas permintaan Arya.

Nah, karena nggak ada permintaan dari siapapun, pingit yang kami lakukan ini pun sifatnya bebas.

Maksudnya begini, kalau secara tradisi dipingit itu berarti nggak pergi kemana-mana dan bertemu dengan calon pasangan. Tujuannya adalah agar manglingi dan terjaga keselamatan hingga Hari H. Sementara, pingit yang kami jalani ini lebih sederhana. Atau kalau bisa dikatakan, lebih modern.

Yap. Dari segala macam larangan yang ada, yang diambil hanya nggak bertemu pasangan. Aku tetap pergi kerja, tetap pergi ke sana-ke sini, tetap bertemu teman-temanku. Begitu pula Arya.

Dan dari semua tujuan, ya mungkin tujuan manglingi itu bagus juga. Tapi tujuan lainnya adalah agar kami nggak saling terfokus hanya dengan calon pasangan.

Toh nantinya setelah menikah, kami akan terus bersama. Insya allah.

Jadi sekarang ini saatnya menikmati sisa-sisa hidup sebagai seorang single. Hihi! Saatnya mengurus ini-itu dengan ditemani teman atau keluarga. Saatnya berinteraksi dengan teman dan berfokus pada diri sendiri.

"Semacam bachelor party selama sisa waktu sebelum Hari H gitu?" tanya temanku.

Well, dia merangkumnya dengan tepat sekali. Ya, semacam itu, tapi nggak semuanya tentang pesta. Justru mungkin nggak ada pesta itu karena masih banyak yang harus diurus.

Tentulah komunikasi tetap jalan: telepon, chat, email, SMS, apa pun. Asalkan nggak bertemu.

Masalahnya, karena nggak ada yang terlalu peduli tentang acara pingit-pingitan ini, keberlangsungannya pun nggak terjamin. Bisa saja, tiba-tiba rencana berubah dan pingit-pingitan dibatalkan. Nggak akan ada yang mencegah. Apalagi kalau alasannya untuk koordinasi Hari H.

Anyway, ini baru hari kedua dipingit, jadi memang belum tau apa yang akan terjadi di depan nanti.

Ah!


- indie -

* Foto dari sini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...