Dear...

Daisypath Wedding tickers

Thursday, November 18, 2010

Rumah di Kemuning: Anyone?

Setelah menikah nantinya, tentulah kami berpikir akan tinggal di mana. Pilihannya tetap di Jogja, atau ikut Arya entah ke mana. Tapi kayanya aku akan tetap tinggal di Jogja untuk sementara waktu karena ada rencana-rencana yang harus diselesaikan.

Ngomong-ngomong tentang rumah, aku jadi ingat, salah satu tugas lain yang harus aku kerjakan menjelang pernikahan kami adalah menjual salah satu rumah orang tuaku. Bukan, rumah ini bukan dijual untuk membiayai pernikahan, tapi akan dibelikan rumah lain di kawasan perumahan.

*berharap semoga bisa aku pakai*

Sebelumnya, aku menitipkan penjualan rumah ke agen properti. Namun sudah lewat tiga bulan rumah belum juga terjual. Nggak tau kenapa. Mungkin saja belum bertemu jodohnya.

Memang, rumah yang akan dijual bukan termasuk sekedar rumah hunian. Letaknya yang berada tepat di pinggir pasar, dan kamarnya yang cukup banyak, menjadikan rumah ini sebenarnya lebih cocok untuk bisnis atau ruang usaha. Tentunya, akan lebih baik jika memiliki 'pasar' yang sama dengan pasar di depannya.

Aku beri contoh saja ya, rumah ini cocok untuk berjualan grosir sambil dibuka untuk kos-kosan. Garasi dan ruang tamu yang sangat besar, bisa digunakan untuk ruang usaha. Salah satu kamar yang terletak di depan bisa disewakan. Halaman bisa dijadikan tempat parkir.

Sementara, kami sendiri tidak mungkin tinggal di sana karena belum tentu tinggal di Jogja.

Sekarang, waktu penjualan eksklusifku dengan agen propertinya sudah habis. Aku sedang mencari agen properti lain di kotaku. Tapi sampai sekarang aku belum menemukannya, dan Arya juga belum memberi nomor kontak agen lain. Sementara untuk menjualnya sendiri, waktu yang kami miliki tidak fleksibel.

Ada yang tertarik membuka usaha grosiran, sambil mengelola kos?




- indie -

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...