Sayang, sekarang tinggal enam bulan lagi!
Enam angka sempurna, kata para ahli matematika. Karenanya, aku berharap semuanya akan sempurna di akhir nanti.
Aku tahu banyak rintangan, salah paham, mis-komunikasi, dan segala kekurangcocokan lain yang telah kita lewati. Dan aku yakin, masih akan tetap bermunculan satu per satu, terutama sekarang setelah bolanya mulai menggelinding bebas.
Tak mengapa, Sayang. Aku akan berusaha untuk tidak gampang menyerah dan gampang ngambek. Aku akan berusaha seperti kamu selama ini yang selalu terus mendorong dirimu satu tingkat dari yang kamu mampu.
Enam angka sempurna, kata para ahli matematika. Karenanya, aku berharap semuanya akan sempurna di akhir nanti.
Aku tahu banyak rintangan, salah paham, mis-komunikasi, dan segala kekurangcocokan lain yang telah kita lewati. Dan aku yakin, masih akan tetap bermunculan satu per satu, terutama sekarang setelah bolanya mulai menggelinding bebas.
Tak mengapa, Sayang. Aku akan berusaha untuk tidak gampang menyerah dan gampang ngambek. Aku akan berusaha seperti kamu selama ini yang selalu terus mendorong dirimu satu tingkat dari yang kamu mampu.
Tapi, aku minta jangan menyembunyikan kebingunganmu. Jangan membuatku terlena dengan semua kenyamanan yang kamu hadirkan, bila itu memang tidak terlalu nyaman.
Aku tahu kamu ingin memberiku yang terbaik selama ini. Tapi bagiku lebih baik kita tetap mendarat di tanah, sambil berusaha menciptakan yang terbaik itu.
"Kamu yakin padaku?" tanyamu beberapa hari yang lalu.
Aku yakin padamu, Cindut. Jangan takut. *peluk-peluk*
Enam burung hinggap di pohon depan kantorku. Satu per satu pun berterbanganan. Enam bulan bukan waktu yang lama lho... :)
Luvyu,
-indie-
* Gambar diambil dari sini.
No comments:
Post a Comment