Dear...

Daisypath Wedding tickers

Sunday, September 19, 2010

Rapat Pertama: Panitia Inti



Rapat panitia pertama terbilang sukses. Pada rapat ini, agenda yang dibahas adalah penyusunan panitia inti dari internal keluarga. Arya tetap ikut, karena nantinya dialah yang akan menyampaikan hasil rapat ini ke keluarganya.

Secara, pernikahan di adat Indonesia merupakan pernikahan antara dua keluarga besar, bukan hanya dua orang saja.



Rencananya, kami ingin meminimalkan pekerjaan wedding organizer nantinya. Karena itu, panitia yang terpilih dan diundang adalah mereka yang benar-benar bisa diserahi tanggung-jawab dan diandalkan, antara lain: Mama, Papa, Mas Ian, Mbak Donna, Dik Za, Bu Ira, Ibu, Pak Dhe Edy, Mbak Anggie, Mbak Ta, Om Iik, Om Agus, Pak Dhe Ton, Dik Arya, dan Tante Sus.

Tapi itu belum semuanya, karena tadi setelah kubaca ulang, masih ada beberapa pos yang kosong. Hm... butuh banyak juga ya?

Meski nantinya kami akan tetap menyewa wedding organizer, tapi tetap saja akan ada panitia inti dari keluarga. Bisa dibilang, mereka ini Steering Committee-nya... ya, kan? Yang jelas, wedding organizer kemungkinan hanya akan bekerja kurang dari satu bulan sebelum hari H.

Anyway, sembari haha-hihi dan bercanda-ria, rapat pun tetap dapat berjalan dengan mulus, selesai dengan cepat, dan agenda rapat tercapai. Menurutku, ini merupakan hasil dari gabungan dua hal: pengalaman dan panduan acara. Selain pengalaman panitia yang kami undang, panduan acara yang kudapat dari Dik Andra rupanya benar-benar memudahkan.

Kini, panitia inti dari pihak kami sudah terbentuk. Sekarang tinggal menunggu hasil rapat dari pihak Arya. Aku pikir memang baik seperti itu, jadi kemajuan langkah dari tiap pihak dapat terjadwal.

Sementara itu, kami juga akan merinci kembali rencana besar panitia tersebut sambil mengisinya dengan vendor-vendor yang terkait. Siapa tahu ada yang terlewati. Setelah itu, panduan besar dari Dik Andra tadi bisa dilengkapi untuk rapat selanjutnya bulan November nanti.

Dan, sepertinya tugasku-lah untuk merinci pernak-pernik tersebut... :-S Kalau tidak, siapa lagi?


-indie-


Pesan moral: berkaitan rapatnya yang bersifat kekeluargaan, mengadakan rapat di rumah kupikir lebih sesuai dari pada ke restoran. Ini baik dilihat dari segi waktu, biaya, ataupun kenyamanan.


* Foto dari sini.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...