Oh. Benar, bukan? September tahu-tahu sudah datang. Tuh, lihat. Kertas kalender Agustus sudah dirobek.
September, Sayang! September yang banyak libur karena lebaran. September yang seharusnya sat-sate sumber - kata orang Jawa - tapi masih sering hujan.
Eniwei, kemarin aku melihat pedoman jadwalku dan sadar ada beberapa tugas dari bulan Agustus yang belum tergarap. Tidak terlalu kaget, karena beberapa tugas memang deadline-nya diundur.
Sebagian besar memang bukan 'tugas'-ku. Haha. Tugasku sudah selesai semua, hanya tinggal satu - yang juga diundur deadline-nya. Jadi, yang bisa kulakukan hanya mengoprak-oprak person-in-charge saja...
Sekarang tinggal mulai mengerjakan tugasku di bulan September: pesan cincin, cek souvenir nikah dan seragam, DP untuk perias dan dekorasi, buat proposal pernikahan, dan mulai menentukan panitia pernikahannya.
Nggak banyak. Lebih banyak tugasmu, Ndutctel!
September, Sayang! September yang banyak libur karena lebaran. September yang seharusnya sat-sate sumber - kata orang Jawa - tapi masih sering hujan.
Eniwei, kemarin aku melihat pedoman jadwalku dan sadar ada beberapa tugas dari bulan Agustus yang belum tergarap. Tidak terlalu kaget, karena beberapa tugas memang deadline-nya diundur.
Sebagian besar memang bukan 'tugas'-ku. Haha. Tugasku sudah selesai semua, hanya tinggal satu - yang juga diundur deadline-nya. Jadi, yang bisa kulakukan hanya mengoprak-oprak person-in-charge saja...
Sekarang tinggal mulai mengerjakan tugasku di bulan September: pesan cincin, cek souvenir nikah dan seragam, DP untuk perias dan dekorasi, buat proposal pernikahan, dan mulai menentukan panitia pernikahannya.
Nggak banyak. Lebih banyak tugasmu, Ndutctel!
-indie-
No comments:
Post a Comment